Long Way Down - Jason Reynolds


Long Way Down - Jalan Masih Panjang

60 DETIK. 7 LANTAI. 3 PERATURAN. 1 PISTOL.

Will menyaksikan kakaknya, Shawn, tewas. Ditembak.
Kesedihan yang dirasakannya sulit untuk dijabarkan.

Di lingkungan mereka, ada Peraturan ketika seseorang ditembak.
NO. 1: MENANGIS
Jangan.
Apa pun yang terjadi.
NO. 2: MENGADU
Jangan.
Apa pun yang terjadi.
NO. 3: MEMBALAS DENDAM
Lakukan.
Apa pun yang terjadi.

Namun, peluru bisa memeleset.
Bisa saja kau menembak orang yang salah.
Dan selalu ada orang lain yang juga mengikuti Peraturan...

--------------------------------------------------------

HAL LAIN MENGENAI PERATURAN

Peraturan ada bukan untuk dilanggar
Peraturan ada untuk dituruti oleh

pelanggar.

H. 43

Namanya William Holloman. Sehari sebelum kemarin dia harus menyaksikan jasad Shawn, kakaknya, berlumur darah, tewas tertembak. Di lingkungan mereka, terdapat  tiga peraturan yang harus dipatuhi olehnya. Dulu, peraturan itu diajarkan oleh Shawn padanya.

Will, begitu biasanya dia disebut, merupakan orang yang taat peraturan. Sampai hari ini Will belum menangis, belum mengadu, dan belum melakukan peraturan nomor tiga. Dia ingin menangis, ingin mengadu, tapi dirinya terikat oleh peraturan-peraturan tersebut. Lalu bagaimana dengan peraturan nomor tiga?

Will menetapkan Riggs adalah penembak kakaknya. Katanya, Riggs adalah mantan sahabat baik Shawn yang pindah ke blok lain beberapa minggu sebelumnya. Dan demi mendapatkan tempat di geng yang berada di blok itu, Riggs harus membunuh Shawn. 

Dan hari itu, bermodalkan pistol berisi 15 peluru yang ditemukan di laci tengah milik Shawn, Will bertekad melaksanakan peraturan nomor tiga. Tidak menangis, tidak mengadu, dan akan membalas dendam, 60 detik dalam lift yang melewati tujuh lantai dan Will harus berkompromi dengan nuraninya melalui hantu-hantu orang yang telah meninggal dari masa lalunya, Buck, Dani, Uncle Mark, Frick, Ayahnya, dan Shawn, yang masuk ke dalam lift satu persatu di setiap lantainya untuk mengisahkan keterlibatan mereka dengan peraturan tersebut, utamanya peraturan nomor tiga.


Pas pertama kali liat buku ini di toko, gue langsung tertarik sama covernya. Begitu gue baca sinopsisnya, makin tertariklah gue buat baca kisah yang satu ini. Dan ternyataa, si Miss N adalah orang yang bersedia beli buku ini (ya gue sih bagian beliin, minjem, dan baca duluan ni buku aja yaπŸ˜‚)

Tapiii, pas awal gue buka buku ini gw agak 'gimana gitu liat isinya. Gue ampe ngeline si Miss N kaya gini....
A: 'Yah. Gw baru liat si Long Way Down. Nanti gw fotoin isinya. '
N: 'Hah? maksudnya!'
A: 'Genre di cover belakang tertulis novel remaja, isinya sajak.'
N: 'Si long way itu?'
A: 'yap'
N: 'Gapapa... brarti udah waktunya gw menantang diri dengan sastra πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜‚πŸ˜–'
A: 'huft.. jadi agak lama bacanya.. padahal itu buku ke2 yg mau gw baca buat thriller week'


Ya 
begitulah 
perasaan
gw

saat buka isinya gue merasa gak sesuai ekspektasi dan gue 



(sok iye banget gue gaya nulisnya ngikutin sajak-sajak Long Way ini)






EH BENTAR JANGAN PERGI DULU, GUE BELOM KELAR NGEREVIEWNYA!!







Asumsi awal sebelum gue mulai membaca kisah ini:
  1. Karena bentuk tulisannya sajak, gue memprediksi kalau gue bakal sulit menafsirkan isinya (gue selalu payah berurusan dengan sajak)
  2. Gue bakal lama nyelesain buku ini. Sajak cuuy!!! Buset dah!!!
  3. Gw memperkirakan ceritanya ga sesuai ekspektasi awal gue. Gue berekspektasi ceritanya tentang perjalanan si Will untuk membunuh pembunuh kakaknya.
  4. Gue bakal kecewa deh pokoknya. Gitu aja.

Apakah asumsi-asumsi di atas terbukti benar?

  1. Gue cuma butuh dua jam untuk menyelesaikan buku ini. Disambi ngemil, mandi, chattingan, berimajinasi, ngebayangin, dan terkagum-kagum.
  2. Bentuknya emang sajak, tapi bukan sajak dengan kerumitan tinggi yang butuh kemampuan penafsiran tinggi juga. Berbentuk sajak alias ditulis dalam baris-baris pendek tapi tidak mengaburkan isi dari ceritanya tersebut.
  3. Nah ini! Emang ceritanya gak sesuai ekspektasi gue, karena yang bener adalah melebihi ekspektasi gue
  4. Nyatanya, dengan penulisan berbentuk sajak ini, gue semakin mendalami kisah yang dialami Will. Tiap penggalan kata yag tertulis seolah-olah punya nada dan emosi yang semakin dalam. Gak seperti cerita umumnya yang menggambarkan emosi dengan deskripsi dengan jelas, dengan bentuk ini kita diajak menafsirkan emosi yang ada di dalamnya.

KESIMPULAN, KRITIK, DAN SARAN

ADUH! Bagus amat sih ni buku! Ini buku favorit gue yang ketiga setelah 'The Book of the Lost Things' sama 'Thirteen Tale'. Reynolds mampu memberikan suguhan kisah yang menarik dengan gaya penulisan yang unik, dan tanpa butuh banyak untaian kata dia mampu menyalurkan emosi kepada para pembacanya.
Kritik: Kurang tebel.
Saran: Lain kali bikin cerita serupa yang lebih panjang donk, bang Reynolds~

So, I give 5⭐⭐⭐⭐⭐from 5 ⭐

Keterangan buku:

Judul Jalan Masih Panjang - Long Way Down
No. ISBN 9786020385297
Penulis Jason Reynolds
Gramedia Pustaka Utama - Mei 2018
Soft cover - 400gr - 320 halaman


Komentar

Postingan Populer