Holy Mother - Akiyoshi Rikako
Terjadi pembunuhan mengerikan terhadap seorang anak laki-laki di kota tempat Honami tinggal. Korban bahkan diperkosa setelah dibunuh.
Berita itu membuat Honami mengkhawatirkan keselamatan putri satu-satunya yang dia miliki. Pihak kepolisian bahkan tidak bisa dia percayai.
Apa yang akan dia lakukan untuk melindungi putri tunggalnya itu?
Eh demi ya, rasanya makin lama sinopsis-sinopsis di buku karya Rikako ini semakin sedikit ya. Berasa disuruh menebak-nebak kira-kira isinya bagus atau enggak.
Detektif dibikin pusing kali ini. Ditemukan mayat seorang anak berusia empat tahun dalam keadaan telanjang dan sangat bersih. Namun, diduga mayat tersebut diperkosa sebelum akhirnya dibuang dan ditemukan oleh seseorang yang sedang berjalan-jalan. Kasus penemuan mayat ini terjadi di suatu kota yang tenang, yang berisi masyarakat pekerja di kota yang akan kembali saat hari menjelang malam. Berita dengan cepat tersebar, membuat suasana kota berubah menjadi mencekam.
Honami, seorang ibu berusia 40 tahunan waswas mendengar berita tersebut. Ia khawatir akan keselamatan putri semata wayangnya yang masih berumur tiga tahun. Kesulitan-kesulitan yang dihadapinya untuk mendapatkan Kaoru, putrinya, menjadikan anak itu sebagai hartanya yang paling berharga. Honami rela berkorban nyawa demi melindungi Kaoru.
Di tempat lain di kota yang sama, Makoto, seorang gadis SMA yang menggeluti kendo pun ikut mendengar berita pembunuhan tersebut. Keberadaan korban terakhir kali tredeteksi melalui cctv yang terpasang di minimart tempatnya bekerja paruh waktu. Otomatis, alibi dan dugaan akan mengarah pada pegawai yang bekerja di minimart tersebut.
Detektif dibuat pusing dan terus mengeluarkan dugaan-dugaan mengenai pelaku pembunuhan. Honami sendiri menjadi semakin cemas dan mencurigai orang-orang hingga ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Di sisi lain, Makoto sedang merencanakan pembunuhan yang kedua sambil berpikir siapa yang telah membuat perubahan pada tubuh korban pertama.
Apakah detektif mampu mengungkap pembunuhan yang dilakukan oleh Makoto? Lalu, benarkah Makoto tidak melakukannya hanya sendirian? Dan apakah Honami mampu melindungi putri satu-satunya?
*jejeng jejeng*
Yang ini tuh..
Hmmm..
WAW!
Maksudnya waw adalah luar biasa membingungkan. Tetap pada genre detektif, tapi kali ini topik yang diangkat berat, suram, sedih, butuh berpikir keras. Kalau di karya-karya sebelumnya kita diajak mencari tahu siapa pembunuhnya, pada cerita kali ini, pembunuhnya sudah diberitahukan dari awal. Yang menarik yaitu siapa orang yang malah terkesan melindungi pembunuh tersebut dan apa maksudnya merusak mayat-mayat tersebut? Apakah dia berniat untuk menjebak pelaku atau malah melindungi pelaku dari incaran para detektif?
Gue disuruh ngerangkum ceritanya aja agak pusing ya. Soalnya menghubungkan ketiga tokoh ini juga awalnya membingungkan. Tapi jujur, ini adalah karya RIkako yang paling gue suka. Walaupun paling suram (didukung sama covernya yang suram juga), paling 'njlimet', paling membingungkan, Rikako mampu menyuguhkan cara bercerita yang lain pada genre detektif. Mana pernah gue nyangka kalo pembunuhnya si Makoto? Mana pembunuhnya udah dikasi tau duluan, kan jadinya gak sempet lagi mengeluarkan spekulasi apa-apa tentang tersangkanya.
Yak, dan seperti biasa, ceritanya keren, nihil typo, uapik tenan, dan disisipkan footnote yang memberi informasi terkait istilah-istilah asing.
Gue mau kasih nilai 10 dari 10!! Sempurna! Perfecto! Covernya Serem! Bagus serem semuanya!
Sangat direkomendasikan bagi pecinta cerita detektif yang otaknya encer.
*kalo gue lemot-lemot gitu soalnya, makanya butuh bolak-balik bacanya. Wkwk*
Komentar
Posting Komentar